Breaking News

Palang Kampus Unipa. Mahasiswa Tuntut Rektor Segerah Menjawab Berbagai Aspirasi.



Manokwari, Atmimpost - Ratusan mahasiswa Universitas Papua (Unipa) yang tergolong dalam forum independen mahasiswa (FIM) peduli kampus unipa tadi pagi melakukan aksi mogok kampus dengan melakukan aksi tuntutan spontanitas kepada rektor Unipa untuk segara menjawab berbagai persoalan yang terjadi di dalam Kampus Unipa.

Aksi demo dilakukan di depan gerbang pintu masuk utama kampus Unipa dengan membakar sejumlah ban di jalan raya depan kampus. Selain itu mereka palang beberapa pintu masuk kampus. Ada empat (4) poin yang mereka minta ke rektor untuk menjawab aspirasi mereka yakni:

1). meminta agar rektor segerah membatalkan pengalihan fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP) unipa yang direncanakan untuk dipindahkan dalam tahun ini kabupaten Manokwari Selatan. Hal ini dinilai pembangunan sarana prasarana fakultas FKIP tidak memadahi sehingga akan berdampak negatif terhadap mahasiswa yang akan kuliah disana. Ada beberapa alasan yang mendasari sehingga mereka menuntut rektor untuk membatalkan pemindahan fakultas FKIP ke Ransiki kabupaten Manokwari Selatan diantaranya, fasilitas asrama belum memadai, dan juga perlengkapan perabot asrama seperti air pun belum ada sehingga itu menjadi alasan untuk fakultas FKIP tidak dipindahkan ke Manokwari Selatan.

2).  rektor segerah samakan biaya SPP dengan semua angkatan baik mulai dari angkatan 2019 hingga angkatan tertua yang masih kuliah. 

3). rektor segerah tinjau kembali kinerja dari semua dekan dan senat di lingkungan kampus Unipa karena dinilai telah menyalai aturan akademik. Salah satunya adalah beberapa fakultas telah mengeluarkan mahasiswa dengan status Drop Out (DO) dengan tanpa alasan yang mendasari sesuai aturan akademik yang berlaku. Dekan tidak langsung memberikan DO kepada mahasiswa namun harus melalui tahapan-tahapan dan mekanisme aturan akademik yang ada, seperti berikan surat peringatan (SP) 1, 2 dan 3 kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk bisa tahu apa kesalahanya agar dia bisa memperbaikinya.

4). rektor segerah undurkan pelakaanaan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) hingga selesai perayaan hut RI 17 Agustus.

Sejak pagi pukul 9.00 WIT mahasiswa ini menantikan rektor hingga pukul 1 siang  rektor tiba di lokasi demonstrasi lalu mahasiswa memberikan kesempatan kepada rektor untuk menjawab semua tuntutan mereka.

Setelah mendengar semua tuntutan mahasiswa ini rektor langsung mengambil keputusan dengan menjawab aspirasi mereka. 

Menurut rektor Unipa Dr.Ir.Jacob Manusawai, MH bahwa tuntutan mereka mahasiswa adalah masuk akal dan sudah sangat bagus permintaan mereka sehingga rektor siap mengeluarkan surat undangan rapat dengan semua dekan untuk membahas 4 hal ini. Sementara poin ke 4 rektor mengaku siap undurkan waktu pelaksanaan PKKMB hingga selesai perayaan hut 17.

Rektor pun memberikan waktu selama dua hari untuk dapat merealisasikan semua tuntutan tersebut. Sehingga mulai terhitung dari hari ini Senin hingga hari rabu besok baru ada jawaban resmi dari rektor.

Akibat aksi demonstran membuat aktivitas lalu lintas jalan raya amban menuju amban pantai macet total. Aksi ini pun dikawal oleh satuan polisi sektor kelurahan Amban yang  dibackup oleh satuan polres Manokwari.

Tidak ada tindakan anarkis yang dilakukan selama aksi berlangsung selama 5 jam mulai dari jam 9.00 hingga 14.00 WIT, dan membubarkan diri dengan aman. Masa membubarkan diri usai membacakan surat pernyataan sikap lalu menyerahkan kepada rektor.

(AP-Jim)

No comments